ATIK GUSTINI
20207179
3EB01
INFLASI 2010 DIPREDIKSI BISA LEBIH TINGGI
Jakarta, Inflasi tahun diperkirakan bisa lebih tinggi disbanding perkiraan pemerintah yang mematok angka 5.7 persen. Kepala Ekonomi PT Bank CIMB Niaga Tbk, Winang Budoyo, mengatakan inflasi bakal menembus kisaran 6,3 persen atau lebih tinggi 0,6 persen disbanding prediksi pemerintah. Kenaikan inflasi dipicu rencana kenaikan harga yang diatur pemerintah.
Winang mengatakan, pemerintah hanya memperhitungakan kenaikan harga komoditas dan dampak badai EI Nino untuk menetapkan inflasi 5,7 persen. Padahal harga gas dan tariff listrik bakal naik mulai pertengahan tahun ini. Karena itu, perkiraan kammi inflasi lebih tinggi, kata Winang di Jakarta pecan lalu.
Tapi ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan dan Helmi Arman, mengatakan taif dasar listrik hanya member kontribusi 0,3-0,5 persen terhadap inflasi. Sehingga perkiraan inflasi pemerintah 5,7 persen tidak jauh dari sasaran, kata Helmi dan Anton. Apalagi kenaikan tariff dasar listrik itu konsisten dengan perkiraan inflasi BI pada kisaran 4-6 persen.
Berdasarkan penjelasan mentri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya, dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010, pemerintah akan membatasi pemberian subsidi listrik hingga Juni 2010, Tarif dasar listrik direncanakan naik pada Juli nanti.
Hingga kini pemerintah belum memerinci besran kenaikan tariff listrik. Deputi Industri dan Perdagangan beserta Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara serta pelaku industry pecan lalu menggelar pembahasan dampak kenaikan listrik pada sector industry. Ketiga pemangku kepentingan sepakat menginventarisasi sector industry yang terkena dampak kenaikan dan mencari solusi.
Untuk mengakomodasi pendapatan subsidi, pemerintah merevisi kebikjakan fiscal menjadi Rp 131,9 triliun atau setara 2,1 persen produk domestic bruto dalam RAPBN 2010. Subsidi juga naik menjadi Rp 42 triliun karena sebagian besar untuk subsidi bahan bakar minyak guna mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia.
Menurut Winang, kenaikan belanja pemerintah terjadi di sector infrastuktur dan pendidikan. Karena itu, pemerintah tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan 5,5 persen. Ini mendekati perkiraan kami sebesar 5,8 persen, kata dia.
Perihal sumber pendanaan, dia mengatakan pemerintah bisa mengandalkan pasar domestic karena tingginya permintaan dalam negeri atas surat berharga Negara. Penurunan rasio utang terhadap produk domestic bruto sebesar 4 persen tahun ini memberikan pemerintah ruang meminjam lebih banyak dari dalam dan luar negeri.
Sumber Koran Tempo Senin, 15 Maret 2010
Pendapat saya:
Kenaikan inflasi dipicu rencana kenaikan harga yang di atur pemerintah. Saya juga setuju denagn pendapat Winang soal harga kenaikan harga komoditas dan dampak badai El Nino untuk menetapkan inflasi 5,7 persen.Dalam APBN pemerintah akan membatasi pemberian subsidi lisrik hingga Juni 2010. Tarif dasar listrik direncanakan naik pada Juli nanti, tapi hingga kini kenapa pemerntah belum merinci kenaikan tariff listrik? Ini suatu tanda Tanya besar buat masyarakat…….Semoga dengan secepatnya Deputi Industri dan Perdagangan besrta Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara serta pelaku industry segera dapat menginventarisasi sector industry yang terkena dampak dan kenaikan dan mencari solusinya.
Senin, 29 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "INFLASI 2010 DIPREDIKSI BISA LEBIH TINGGI"
Posting Komentar