Rabu, 25 November 2009

KRISIS KEUANGAN GLOBAL SEBAGAI GAME CHANGER PERSAINGAN BISNIS 2009

Diposting oleh ATIK KWOK SELALU di Rabu, November 25, 2009
Dunia usaha dari mana pun di bumi ini sekarang sepakat bahwa krisis keuangan global telah menjadi game changer persaingan bisnis.Dan, dampaknya ternyata jauh lebih besar dibandingkan ketika harga minyak melonjak sampai ke tingkat yang tidak masuk akal.Sementara lonjakan harga minyak akhirnya memicu booming berbagai peoduk komoditas, krisis keuanagan global tak ubahnya sebagai tombol undone yang menghantam segaala macam ekspansi bisnis yan di picu kenaikan harga minyak yang tiinggi.
Hebatnya,ini terjadi dalam waktu singkat. Sampai pertengahan tahun ini, tidak ada yangpernah menyangka akan adanya krisis keuangan global.Sebenarnya di bulan Mei sudah meminta perhatian akan perlunya menata industry keuangan global untuk mencegah terjadinya krisis.Namun tren harga minnyak yang tinggi dan fenomena ikutannya membuat orang lupa bahwa segala sesuatu nya belum berakhir sampai peluit akhir pertarungan berbunyi.
Pengalaman dunia bisnis menghadapi krisis 1998 yang akhirnya memaksa banyak pperusahaan berinovasi untuk survive bakal terjadi lagi.Repotnya berbagai inovasi yang dullu efektiif di masa krisis seperti harga murah dan kemasan kecil,kini bisa tidak efektif di tengah krisis keuangan global karena konsumen Indonesia telah lama terbiasa dengan harga murah dan kemasan kecil. Apalagi di tambah dengan srbuuan produk cina yang membuat kemasan kecil, fitur banyak dan harga murah,membuat room to maneuver jadi semakin terbatas.Inilah yang akan menjadikan lanskap bisnis di sejumlah industry akan lebih menjadi menantang. Dan dampak krisis keuanagan global ,seperti yang sebetulnya juga terjadi di Indonesia di tahun 1998 akan menjadi game changer.Semoga analisa berkut bisa menjadi masukan untuk melakukan penyesuaian perencanaan jangka pendek, menegah dan panjang,bagaimana mengeksekusinya dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

INDUSTRI JASA KEUANGAN

Secara umum induusrtri jasa keuangan Indonesia pada 2008 berada dalam kondisi yang lebih baik di bandingkan tahun 1998. Perbankan sebagai sector terbesar dan terpenting di industry jasa keuangan negeri ini berada dalam kondisi yang lebih bagus.Pengalaman mahal di tahun 1998 membuat perbankan Indonesia memliki capital adequency ratio (CAR) tertinggi di Asia dan Loan to Deposit ratio (LDR) yang rendah, yang bisa menjadi pelindung menghadap keuangan yang buruk. Indonesia bahkan nergerak maju, terutama dengan menjadi Negara pertama di Asia Tenggara dalam penerapan Basel 11,yang di sejumlah Negara baru menjadi bahasan dalam kuliah manajemen risiko kredit.
Langkah-langkah yang merujuk ke standar yang lebih tinggi dalam prinsip pengelolaan bank juga diikiuti dengan perbaikan produk dan layanan. Produk yang di tawarkan tidakk lagi terbatas pada jumlah , jenis dan variasinya, tapi sudah meng-customize nasabah sesuai dengan besarnya simpanan sebagaimana ditunjukan layanan priority banking. Layanan juga mengalami perkembangan pesat. Peran kantor cabang mulia di imbangi e-delivery channel, terutama untuk kebutuhan transaksi rutin. Dengan produk yang semakin beragam serta didukung layanan yang lebih bagus,dan pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan perbankan di Indonesia semakin benyak.
Kombinasi trauma dan pengalaman krisis 1998 dan terbatasnya tenaga ahli membuat perluasan dan pendalaman jasa perbankan Indonesia berbeda dari yang di alami Singapura atau Hongkong. Perbankan Indonesia justru tidak terseret ambruknya Lehman Brothers. Kalaupun ada, hanya terjadi pada sejumlah bank global yang beroperasi di sini. Bisa jadi, hal tersebut juga dipengaruhi kondisi pemilik dana di Indonesia yang hamper sebagianbesar risk averse dan cenderung memilih produk keuangan tradisional, yang sekalipun return-nya kecil, sudah mereka kenal dan memang aman.


ATIK GUSTINI
20207179
3EB01

0 komentar on "KRISIS KEUANGAN GLOBAL SEBAGAI GAME CHANGER PERSAINGAN BISNIS 2009"

Posting Komentar

 

ATIK KWOK AJAH Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez